Kedokteran, merupakn ilmu penyembuhan yang mungkin sudah mulai pada masa pra-sejarah yang dibuktikan dengan catatan yang menunjukkan kedokteran Yunani kuno dan Babilonia. Hippocrates, merupakan bapak kedokteran, yang meletakkan motif dasar obat tradisional juga obat modern.
Obat tradisional dan modern beroperasi di bawah prinsip yang sama yaitu untuk memberikan penyembuhan. Namun, perberbedaanya pada prinsip serta teori yang dibawa oleh penelitian berkelanjutan serta evolusi dan pengembangan teknologi. Apa perbedaan serta persamaan dari keduanya?
Obat tradisional beroperasi pada prinsip pendekatan yang menerapkan kombinasi tunggal untuk mengobati, mendiagnosa, mencegah penyakit serta memelihara kesejahteraan kesehatan melalui praktek pendekatan yang memanfaatkan pengetahuan serta berkeyakinan bahwa menggunakan tanaman, hewan, roh, teknik manual seperti pijat dan latihan. Sedangkan obat modern, melibatkan pemanfaatan penerapan ilmu kesehatan, penelitian biomedis serta teknologi medis modern dalam mendiagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit.
Berkaitan dengan obat-obatan, obat tradisional lebih banyak menggunakan jamu, penggunaan tanaman atau herbal, seperti akupunktur, terapi pijat dan masih banyak lainya, sedangkan pengobatan penyakit dengan obat modern lebih banyak menggunakan kapsul, tablet, cairan, bubuk serta gel yg dikembangkan melalui penelitian serta studi laboratorium farmasi untuk membuktikan 100 persen akurasi dan presisinya.
Obat modern beroperasi di bawah prinsip akurasi, presisi , urgensi serta ketepatan di mana tidak ada margin of error diperbolehkan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Memang, keputusan yang cepat serta akurat sangat penting untuk kehidupan kita. Misalnya dalam pengobatan usus buntu yang terinfeksi dan pecah maka akan diberikan obat antibiotik yang mampu menghilangkan rasa sakit, tidak lebih, tidak kurang. Sedangkan dalam pengobatan tradisional, masih menggunakan prinsip trial dan error. Selain itu, jika salah satu teknik gagal dalam obat tradisional, maka pilihan obat lain menjadikan bantuannya. Misalnya sebuah pergelangan kaki bengkak, diterapkan dengan obat herbal tertentu. Jika tidak sembuh, sebuah jalan alternatif akan diterapkan.
Meskipun obat tradisional dan modern memiliki tujuan yang sama, keduanya memiliki perbedaa yang cukup besar dari aspek utama dan penting. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa obat tradisional telah memberikan kontribusi dan menjadi bagian dalam membentuk obat modern.
Artikel ini di tulis oleh, Kristoforus Lembu, seorang blogger yang gemar menulis atau mempromosi obyek wisata yang menarik di bagian timur Indonesia, khususnya my homeland Manggarai, Flores, Indonesia.
Read More
Obat tradisional dan modern beroperasi di bawah prinsip yang sama yaitu untuk memberikan penyembuhan. Namun, perberbedaanya pada prinsip serta teori yang dibawa oleh penelitian berkelanjutan serta evolusi dan pengembangan teknologi. Apa perbedaan serta persamaan dari keduanya?
Obat tradisional beroperasi pada prinsip pendekatan yang menerapkan kombinasi tunggal untuk mengobati, mendiagnosa, mencegah penyakit serta memelihara kesejahteraan kesehatan melalui praktek pendekatan yang memanfaatkan pengetahuan serta berkeyakinan bahwa menggunakan tanaman, hewan, roh, teknik manual seperti pijat dan latihan. Sedangkan obat modern, melibatkan pemanfaatan penerapan ilmu kesehatan, penelitian biomedis serta teknologi medis modern dalam mendiagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit.
Berkaitan dengan obat-obatan, obat tradisional lebih banyak menggunakan jamu, penggunaan tanaman atau herbal, seperti akupunktur, terapi pijat dan masih banyak lainya, sedangkan pengobatan penyakit dengan obat modern lebih banyak menggunakan kapsul, tablet, cairan, bubuk serta gel yg dikembangkan melalui penelitian serta studi laboratorium farmasi untuk membuktikan 100 persen akurasi dan presisinya.
Obat modern beroperasi di bawah prinsip akurasi, presisi , urgensi serta ketepatan di mana tidak ada margin of error diperbolehkan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Memang, keputusan yang cepat serta akurat sangat penting untuk kehidupan kita. Misalnya dalam pengobatan usus buntu yang terinfeksi dan pecah maka akan diberikan obat antibiotik yang mampu menghilangkan rasa sakit, tidak lebih, tidak kurang. Sedangkan dalam pengobatan tradisional, masih menggunakan prinsip trial dan error. Selain itu, jika salah satu teknik gagal dalam obat tradisional, maka pilihan obat lain menjadikan bantuannya. Misalnya sebuah pergelangan kaki bengkak, diterapkan dengan obat herbal tertentu. Jika tidak sembuh, sebuah jalan alternatif akan diterapkan.
Meskipun obat tradisional dan modern memiliki tujuan yang sama, keduanya memiliki perbedaa yang cukup besar dari aspek utama dan penting. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa obat tradisional telah memberikan kontribusi dan menjadi bagian dalam membentuk obat modern.
Artikel ini di tulis oleh, Kristoforus Lembu, seorang blogger yang gemar menulis atau mempromosi obyek wisata yang menarik di bagian timur Indonesia, khususnya my homeland Manggarai, Flores, Indonesia.